Drama
Natal
ADEGAN
PERTAMA
(Maria sedang duduk merenung di depan rumahnya)
Di
suatu malam yang cerah, di sebuah kota bernama Nazaret, tampak sinar bulan
menerangi pekarangan rumah yang sederhana itu. Sesekali bintang-bintang
mengedip manja, seakan menggoda seorang dara yang kala itu tengah duduk
termenung di beranda rumahnya. Dara itu bernama Maria. Ia kini telah
bertunangan dengan seorang pria bernama Yusuf.
Kala
itu, Allah mengirim malaikat Gabriel untuk pergi menemui Maria.
(Malaikat
muncul, terlihat kebingungan mencari keberadaan Maria )
1. Maria : (terkejut)
2. Malaikat : Jangan takut hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di
hadapan
Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia Anak Allah Yang
Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapa
leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
3.
Maria : Bagaimana mungkin? Aku bahkan belum bersuami.(gelisah dan
terkejut)
4. Malaikat : Roh Kudus akan turun atasmu dan
kuasa Allah Yang
Mahatinggi
akan menaungi engkau,
sebab itu anak yang akan engkau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
5. Maria : (terdiam sejenak, lalu menjawab dengan penuh keyakinan)
Sesungguhnya
aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.
Maka tergenapilah apa yang di nubuatkan
oleh nabi Yesaya, Maria benar-benar mengandung dan ia sangat bersukacita atas
kerunia telah Allah berikan padanya.
ADEGAN
KEDUA
Karena begitu besarnya rasa sukacita Maria, ia
segera memberitahu Yusuf tunangannya mengenai berita ini. Maria mencaritakannya
dengan wajah yang berseri-seri. Ia begitu bahagia. (maria menghampiri yusuf, dengan wajah berseri)
Sementara
Yusuf hanya diam tanpa sepatah katapun. Pikirannya melayang-layang, mencoba mencari
jawaban yang masuk akal. Ia marah, kecewa, tidak terima. Bagaimana mungkin
tunangannya yang masih perawan tengah mengandung?! Dengan pikiran yang kalut
Yusuf pergi meninggalkan Maria begitu saja.
( yusuf bingung, marah-marah, membanting tongkat,
pergi meninggalkan maria)
Sesampainya di rumah, Yusuf mencoba menenangkan
pikirannya. Mendengar kabar bahwa Maria tengah mengandung, membuat hatinya gelisah. Ia
merasa bimbang, tak habis pikir bagaimana bisa Maria mengandung. Maka munculah
pikiran untuk meninggalkan Maria diam-diam.
(galau, tidur)
Namun ketika
malam tiba, malaikat Allah nampak kepadanya di dalam mimpi.
6. Malaikat :
Yusuf, anak Daud. Jangan engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau
akan menamakan dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari
dosa mereka.
Dan ketika terbangun, Yusuf mencoba
memahami makna dari mimpi tersebut. Dan kini ia yakin bahwa ia telah mengambil
keputusan yang tepat, keputusan untuk segera meminang Maria. (
yusuf bangun mencari maria dan menggandengnya) (penduduk sudah bersiap di bawah
Pangung)
ADEGAN
KETIGA
Siang itu di sebuah pasar di pusat kota Nazaret nampak penduduk yang tengah sibuk dengan
aktifitasnya . Ada pedagang yang tengah menjajakan dagangannya, anak-anak kecil
yang bermain kejar-kejaran, atau para penduduk yang sekedar bercengkrama.
(penduduk berada di bawah panggung, tersebar di
beberapa titik dekat penonton dan berinteraksi jika perlu)
Sementara
itu, bertepatan dengan adanya sensus penduduk di wilayah kekaisaran Agustus, maka
para pengawal diperintahkan untuk menyampaikan sebuah pengumuman.
(para pengawal masuk )(sound)
7. Pengawal
1 : Eheeeeem
(penduduk berkumpul, pengawal
langsung bicara)
8. Pengawal
2 :Sekilas info. Atas nama Kaisar agustus,
telah telah dikeluarkan surat
keputusan mengenai acara
penting tanggap darurat. seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa akan
diadakan sensus penduduk secara besar-besaran. Maka dari itu, di harapkan semua
penduduk segera mendaftarkan diri di kota dimana dia berasal dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya. Sekian Sekilas info. Salam sejahtera.
(pengawal keluar, penduduk kembali
beraktivitas)
ADEGAN
KEEMPAT
Semua penduduk segera mendaftarkan diri
ke tempat asalnya masing-masing, demikian juga dengan Yusuf dan Maria. Mereka
pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem. Perjalanan yang mereka lalui
sangatlah berat karena
Maria tengah hamil tua.
Hingga
sampailah mereka di depan pintu gerbang kota Yerusalem. Dengan penuh semangat
dan kasih sayang Yusuf menuntun isterinya memasuki kota
tersebut. Mereka ingin secepatnya ke penginapan. Maka sampailah Maria dan
Yusuf di penginapan pertama.
Yusuf menghampiri penjaga penginapan. Namun sebelum
Yusuf mengatakan maksud kedatangannya, penjaga penginapan langsung mengusir
mereka dengan alasan penginapan telah penuh.
Yusuf dan Maria tetap berusaha melanjutkan
perjalanan untuk mencari penginapan yang lain, meskipun rasa lelah kian
mendera. Hingga sampailah di penginapan yang kedua. Pemilik penginapan kedua juga menolak mereka, karena
Yusuf tidak memiliki cukup uang untuk penginapannya yang mewah.
Merekapun melanjutkan perjalanannya
kembali.
Meski
ditolak, Maria
dan Yusuf tidak merasa marah ataupun dendam. Mereka tetap bersyukur kepada
Tuhan, atas sukacita yang telah di karuniakan kepada mereka. Dengan langkah
yang semakin terasa berat, sampailah mereka di penginapan yang ketiga. Sang pemilik penginapan merasa iba melihat kondisi
Maria yang tengah hamil tua. Namun apa daya, semua kamar penginapan telah
terisi penuh.
Mereka berusaha melanjutkan perjalanan sekuat
mungkin. Meskipun lelah, baik Maria dan Yusuf tidak pernah mengeluh. Namun
tiba-tiba...
9. Maria : Arghhhhhhhh (kesakitan)
10. Yusuf : Kenapa Maria? Kau kenapa? (panik)
11. Maria : Ma,,,maaf,, aku sudah tidah
kuat berjalan lagi Yusuf. Sepertinya ini
sudah saatnya melahirkan.
12. Yusuf : Ya Tuhan, tolonglah kami (kacau, panik, takut)
Maria sangat kesakitan. Yusuf yang melihatnya
semakin merasa panik. Sampai akhirnya Tuhan memberi pertolongan kepada mereka
melalui perantara seorang penduduk yang kebetulan sedang lewat. Melihat kondisi
Yusuf dan Maria yang sedang kesulitan, penduduk itupun segera menghampiri
mereka, dan menawarkan
mereka sebuah tempat yang cukup hangat untuk sekedar bermalam. Penduduk
baik hati itupun mengantar Yusuf dan Maria sampai di kandang domba.
Ketika bayi
Yesus lahir, Maria segera membungkus bayi Yesus dengan kain lampin, dan Yusuf
mengisi palungan dengan jerami dan rumput kering. Kemudian dengan lembut mereka
membaringkan bayi Yesus ke dalam palungan. Dan di sana terbaringlah Raja segala
raja, Tuhan kita Yesus Kristus.
ADEGAN KELIMA
Sementara itu di Yeusalem, tampak tiga orang majus yang baru
saja tiba setelah perjalanan jauhnya. Merekalah adalah tiga raja dari Timur,
para ahli berbintangan. Mereka telah mendengar bahwa seorang Raja baru saja
dilahirkan, sorang Mesias yang akan menyelamatkan umat manusia dan Bintang
Timurlah yang menghantar mereka sampai ke Yerusalem. Dan mereka bertanya kepada
para penduduk mengenai keberadaan raja orang Yahudi yang baru saja dilahirkan
itu. Maka gemparlah para penduduk Yerusalem saat itu, mereka mempertanyaan siapakah
bayi yang dimaksud? (orang Majus datang dari belakang penonton ke arah
panggung, bertingkah seolah mereka adalah ahli perbintangan, bertanya-tanya
pada penduduk yang berada di bawah panggung mengenai berita kelahiran Yesus.)
Kegemparan mengenai berita ini beredar
luas dengan cepatnya. Hingga, Raja Herodespun mendengarnya, dan terkejutlah ia.
Ia bertanya-tanya, siapa bayi raja itu. Ia sangat marah. Ia takut, apabila
kelahiran bayi itu akan merebut tahtanya. Maka dikumpulkannya semua imam kepala
dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka.
13. Herodes : Dimanakah bayi itu? Yang di
sebut-sebut sebagai Mesias. (marah)
(Raja
Herodes masuk diikuti pengawal dan para nabi, Herodes duduk di atas tahta.)
14. Nabi
1 : (memegang
kitab dan memperagakan) Di Betlehem di tanah Yudea,
karena
demikianlah tertulis dalam kitab
nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yudea, engkau
sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda,
kerana padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umat-Ku Israel
Setelah mendengar penuturan Nabi, Herodes semakin
gusar. Ia memutar otak, bagaimana cara ia dapat melenyapkan bayi raja itu. (Bingung dan gelisah,
berpikir sekuat tenaga)
Lalu dengan rencana licik yang sudah dipikirkannya
masak-masak, ia memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya
kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
(orang Majus mendekati
Herodes, bersimpuh.)
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem untuk
mencari dimana Raja yang baru saja dilahirkan itu.
15. Herodes : Pergi dan seliidikilah dengan
seksama hal-hal mengenai Anak itu dan
segera sesudah kamu
menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya
akupun
datang menyembah Dia.
Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah
mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka
dan menghantar
mereka sampai ditempat dimana Anak itu berada.
(Pembawa bintang
ada di belakang penonton, orang Majus menghamiri dan mengikuti arah bintang
berjalan.)
ADEGAN
KEENAM
(menyanyi: Gambang suling)
Sementara itu di sebuah padang rumput
yang hijau, para gembala tengah beristirahat setelah menggembalakan dombanya.
Sambil menikmati taburan bintang yang semakin mempercantik langit malam ini,
mereka berbincang dan bernyanyi untuk melepas penat.(menyanyi : Mari Semua)
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat
Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka
sangat ketakutan.
16. Malaikat : Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu
kesukaan
besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat. Dan
inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan
lampin dan terbaring di dalam palungan
Kemudian tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu
sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah.
(Malaikat-malaikat yang lain masuk dan mengelilingi domba
dan gembala sebanyak dua kali, kemudian langsung keluar)
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka
dan kembali ke sorga. Gembala-Gembala itu bersukacita, mereka sangat takjub
atas apa yang baru saja mereka alami. (Gembala dan domba berekspresi
ada yang takjub, ada yang bersukacita)
17. Gembala
1 : Marilah kita pergi ke Betlehem
untuk melihat apa yang akan terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan
kepada kita.
(Gembala pergi
mencari Yesus)
Para gembala
mencari keberadaan bayi Yesus. Hingga akhirnya salah satu gembala melihat
sebuah kandang domba. Merekapun mendekati kandang itu dan mendapati bayi
Yesus yang tengah
tertidur nyenyak
di dalam palungan.
18. Gembala
: Benarkah ini bayi Yesus?
19. Maria : (mengangguk dan tersenyum)
Maka berlututlah mereka di hadapanNya dan berdoa.
Mereka sangat berterimakasih kepada Allah karena merekalah orang-orang pertama
yang melihat Juruselamat dunia.
Sementara itu,
bintang timur yang diikuti oleh tiga orang majus berhenti tepat di atas
sebuah palungan. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah
mereka. Maka mendekatlah mereka dan melihat Anak itu bersama Maria lalu sujud
menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan menyerahkan
persembahan kepadaNya. Yaitu, kemenyan, emas, dan mur.
Mereka semua sangat bersukacita malam itu, mereka
semua telah dikaruniai Tuhan dengan rahmat-Nya. Para Gembala memberitahukan apa
yang telah dikatakan oleh Malaikat, dan apa yang malaikat itu katakan kepada
mereka. Maka heranlah semua orang tentang apa yang dikatakan gembala-gembala
itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.
Setelah itu, karena telah diperingatkan dalam mimpi
supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya
melalui jalan lain.
Sedangkan para gembala, kemanapun mereka pergi,
mereka memberitahu setiap orang atas apa yang telah terjadi pada malam itu dan
apa yang yang malaikat itu beritahukan kepada mereka. Mereka senantiasa memuji
dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Berita kelahiran Kristus yang menakjubkan itu
menyebar dengan cepatnya.
Referensi :
Alkitab, Buku Sekolah Minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar