Jumat, 29 Mei 2015

Puisi - Kutitipkan Rindu untuk Ayah Ibuku



Ibu,
Aku masih ingat saat Ibu menyanyikan lagu itu
aku masih ingat harum tubuh Ibu saat menimangku
Aku ingat ketika ibu memelukku saat aku ketakutan

Ayah,
Aku masih ingat saat aku jatuh belajar naik sepeda
seketika aku kau angkat
Aku ingat ketika kau memarahiku yang jajan es padahal aku masih demam
aku ingat saat ayah membelikanku boneka itu
Ayah, Ibu
aku pernah sekali jadi juara kelas
aku pernah sekali menjadi juara lomba makan kerupuk
pernah aku menjadi pujian guru-guru
saat itu kalian begitu bangganya terhadapku

Ayah, Ibu
aku pernah melempar batu ke arah temanku sampai dia masuk rumah sakit
pernah aku menolak nasehat guruku
pernah aku merusakkan dompet kesayangan ibu
pernah kugoreskan besi pada motor faforit ayah
Namun, dengan sabarnya kalian padaku
tidak pernah sekalipun tangan kalian menyakiti tubuhku

Ibu,
aku masih ingat saat memperkenalkan pacar pertamaku
masih kuingat saat ibu tersenyum padanya
masih kuingat saat ibu memarahiku saat nilaiku turun karena pacaran
Ayah,
aku ingat ketika ayah memarahiku waktu pulang malam
aku ingat waktu ayah menamparku karena aku membela lelaki itu
aku ingat waktu ulang tahun ayah aku mengajaknya dan ayah sangat marah

Aku sadar begitu dalamnya sayang kalian padaku
aku sadar sangat pedulinya kalian hingga lalat pun tak boleh menyentuhku
aku baru sadar kalo dia memang tidak cocok untukku
aku sadar kalian selalu memberiku topangan dan kekuatan saat ku terpuruk


Saat ini,
Ketika aku jatuh
ketika aku butuh pertolongan
ketika aku butuh sandaran untuk segala beban yang ku tanggung
ketika aku ingin mencurahkan segala keresahan dalam hidupku
Ketika aku ingin sekadar bercanda
ketika aku ingin sekadar mengungkapkan rasa sayang
ketika aku ingin memeluk kalian
ketika aku berada dalam kegamangan
ketika aku berada dalam kegelisahan hidup
ketika aku berada dalam kegelapan

Kemana tangan kalian saat aku jatuh?
kemana kalian saat aku minta tolong?
kemana kalian saat bahu kalian kubutuhkan?
kemana kalian untuk mendengar ceritaku?
kemana kalian waktu aku ingin bersenang-senang?
kemana kalian saat aku butuh penerangan?
Kini, aku sendiri di sini
aku rindu dekapan itu
aku rindu nyanyian itu

Ibu, Ayah, kemana kaliaaannn?
di sini aku bagaikan sampah tak berharga
di sini aku tinggal menunggu waktu
Ibu, Ayah, disini begitu dingin
aku terlihat sangat menyedihkan
sisa makanan anjing yang kumakan
Ibu, Ayah, di sini begitu dingin
disini aku merindukan kalian
aku begitu rapuh Yah, bu..
Lihatkah kalian di sanaa?
Ayah Ibu, ajakku untuk bersama kalian
ajakku untuk pergi ke tempat itu
Tuhan, dengarkah orang tuaku?
Masih pedulikah mereka?
Tuhan, ku titipkan rindu untuk Ayah dan Ibuku J L

~ Florentina Pradita Setyaningsih ~
25 May 2014 / 21 : 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar