Sabtu, 30 Mei 2015

Resensi Novel "Wedding Memories"



Resensi Novel - “WEDDING MEMORIES”
( Tak ada Cinta yang Sempurna"

Identitas Novel "Wedding Memories"


Judul                          : Wedding Memories (tak ada cinta yang sempurna)
Nama Penulis            : Monica Petra
Peresensi                   : Florentina Pradita Setyaningsih
Tahun                          : I, Desember 2013
Penerbit                     : Caesar Media Pustaka
Kota Penerbit            : Jl. Borobudur No. 19 Klaten 57400 Jawa Tengah
 Halaman buku           : 256 hlm



“AKU MENCINTAI, AKU DIKHIANATI”

Bisakah anda membayangkan, saat hampir menikah, anda mengetahui pasangan anda berpacaran dengan sahabat anda sendiri? Atau bahkan ketika anda juga mengetahui bahwa hubungan mereka dikaruniai sebuah janin bayi? Pasti terasa sakit sekali rasanya. Itulah yang dirasakan Renata Olivia Halim yang dikisahkan Monica Petra dalam novelnya yang berjudul “Wedding Dress” ini.
Dalam bukunya, Monica menceritakan mengenai Renata yang mempunyai kehidupan sempurna. Dan akan disempurnakan lagi ketika dia akan menikah dengan Alan Kusuma, seorang pewaris grup Gold, yang bergerak di bidang jasa penyewaan Kapal Pesiar mewah.
Ketika saya membaca buku ini, saya merasa penulis memberi pengalaman yang berbeda bagi pembacanya. Dibuka dengan permasalahan yang cukup merumitkan, sehingga membuat penasaran bagaimana nanti akhirnya. Novel ini ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan diberi deskripsi yang cukup detail sehingga membuat imajinasi pembaca semakin terawang. Dan saya merasa tegang saat membca konflik yang ditulis penulis di bagian tengah novel.
Renata Olivia Halim yang diceritakan mengalami amnesia setelah kecelakaan menimpa dirinya di negara penuh cinta, Paris, benar-benar menjadi lupa siapa Hosea dan Lyana, dan tentunya Alan Kusuma yang notabene adalah almarhum tunangannya dulu. Kariernya sebagai perancang busana yang sedang berada di puncak menjadi jatuh karena amnesianya. Amnesia memang menjadi penghancur segalanya.
Hosea adalah sahabat Renata sejak kecil, terbukti dengan cerita yang saya baca  di dalam buku ini, yaitu “Hosea adalah teman sepermainanmu sejak kecil, begitu kau memperkenalkannya padaku dulu. Tapi aku tidak pernah tahu bagaiaman orang tuamu memperlakukan Hosea. Baru tadi aku melihat dan menyimpulkan bahwa kalian memang benar-benar dekat. Terlihat dari cara orang tuamu meperlakukan Hosea, layaknya putera mereka.” (hlm. 231). Tetapi Hosealah orang pertama yang dilihat Renata setelah 2 minggu koma, dan Hosea memperkenalkan dirinya sebagai kakaknya. Hal ini dilakukan Hosea untuk menutupi rentetan permasalahan yang muncul sebelum kecelakaan yang menimpa Renata.
Saya pernah membaca novel yang mempunya cerita sejenis. Yaitu dengan cerita di mana tokoh utama mengalami amnesia. Namun, novel ini menunjukkan kisah yang berbeda dengan novel-novel lain yang sejenis. Pada novel ini, disungguhkan penceritaan dan penggambaran suasana secara detail oleh penulis, sehingga pembaca tidak jenuh dan bosan untuk membacanya. Ditambah dengan dimunculkannya konflik hati dari tokoh pertama terhadap sahabat yang dikiranya adalah kakak kandungnya. Rasa sayangnya Renata pada Hosea dialihkan dengan munculnya satu tokoh laki-laki lagi.
Dominic muncul di tengah-tengah konflik hati yang melanda perasaan Renata. Penulis sangat cerdas sekali memainkan segala praduga tak bersalah dari pembaca. Dominic, teman Hosea sewaktu masih sekolah masak di Italia, dimunculkan untuk mengalihkan perhatian Renata dari Hosea. Tetapi, yang namanya Cinta tidak akan pernah salah. Bersama Dominic pun tidak membuat Renata melupakan rasa sayangnya yang aneh terhadap Hosea.
Saya merasa bahwa penulis novel ini memiliki wawasan yang luas. Terbukti dengan memberikan gabungan budaya-budaya luar Indonesia. Yaitu dengan mengkolaborasikan isi novel dengan keadaan di Italia dan Paris. Monica Petra juga memasukkan beberapa percakapan dengan menggunakan bahasa Italia yang banyak dibawakan Dominic. Dalam cerita ini, Dominic adalah pria blasteran Indonesia-Italia.
Piacere di conoscerti, Signoria” yang berarti Senang berkenalan dengan anda Nona. (hlm. 54). Itu adalah salah satu dialog yang menggunakan bahasa Italia.
Belum cukup konflik yang diciptakan Monica Petra dengan kegundahan hati yang dirasakan Renata terhadap Hosea yang dikira kakak kandungnya dan juga kemunculan Dominic teman Hosea yang memberi perhatian lebih terhadapnya, Renata dikisahkan untuk mencari jati dirinya sebelum mengalami kecelakaan yang merenggut ingatannya. Dan yang tidak kalah menegangkan, ketika usaha pencarian Renata untuk mencari tahu siapa Alan Kusuma dan keberadaanya. Seperti yang saya katakan di awal, inilah babak paling menegangkan dari isi novel ini. Pembaca diajak untuk menerka-nerka kelanjutan seperti apa kelanjutan dari ceritanya. Dan inilah yang membuat novel Monica Petra yang satu ini berbeda dengan karya-karyanya sebelumnya. Cerita yang mengundang air mata untuk menetes.
Novel ini dikarang agar dapat dibaca oleh pembaca-pembaca remaja dan dewasa. Dan harga dari Novel “Wedding Dress” ini tidak begitu mahal. Sangat cocok untuk kantong-kantong pelajar, yaitu Rp. 45.000,00.
Kekurangan dari buku ini hanyalah di dalam penutupan kasus tentang Alan. Penulis tidak menuliskan bagaimana kelanjutan cerita setelah Renata mengetahui bahwa Alan meninggal dan Renata ditemui oleh adiknya Alan. Kemudian pada Ending cerita, terasa sangat hambar. Karena hanya berlatar di bandara dan cerita bahwa Hosea dan Renata saling mengungkapkan rasa.
 Dari buku ini, pembaca akan memiliki pandangan bahwa tidak selamanya sahabat bisa benar-benar dipercaya, sehingga bisa menjadi pembelajaran untuk lebih waspada. Saya juga semakin tahu bahwa kehidupan di dunia ini tidak sesempurna kisah-kisah yang ada dalam film atau dalam novel yang selalu berakhir Happy Ending. Hanya kerelaan hati dan keikhlasan yang membuat segalanya dapat berakhir dengan indah. Seperti kalimat yang dituliskan Monica Petra pada akhir cerita tentang Renata ini.
“Banyak alasan untuk marah. Tetapi aku memilih untuk mengakhiri. Tidak ada seseorang yang sempurna untuk dicintai. Tapi aku memilih untuk tetap mencintai. Karena cinta tak ada yang sempurna.”(hlm.225)

*) Peresensi adalah Florentina Pradita Setyaningsih, mahasiswa PGSD angkatan 2013 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

1 komentar:

  1. The casino bonus code PLAYNJFREE is the code for the game
    The best casinos will 바카라승률 let you use the bonus code PLAYNJFREE. For the 룰렛돌리기 most part, these 샌브루노 bonuses are not 메리트 new to the gaming industry. 포커족보

    BalasHapus